Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter di Guatemala menyebabkan sedikitnya 48 orang tewas dan lebih dari 100 orang hilang. Demikian keterangan pejabat berwenang kepada media, Rabu, 8 November 2012.
Lindu berkekuatan dahsyat yang menghantam negeri pantai di Pasifik, Rabu, itu mengakibatkan warga desa di dekat perbatasan Meksiko terkurung reruntuhan gedung. Sedangkan sejumlah rumah dan mobil hancur.
Kerusakan itu disusul tanah longsor yang menutupi jalan raya, membuat proses evakuasi dan penyelamatan korban sangat sulit. "Kejadian itu sangat menyedihkan. Banyak orang menunggu nasib keluarganya yang masih tertimbun reruntuhan tanah," kata Presiden Otto Perez di San Marcos, kawasan pegunungan yang paling parah dilanda gempa.
"Ini benar-benar tragedi, dan kami akan melakukan segala upaya untuk membantu keluarga yang menderita," ujarnya. Gempa terjadi di kedalaman 42 kilometer, namun sangat keras dirasakan warga. Gempa ini merupakan peristiwa terburuk di Amerika Latin sejak kejadian 1976.
Kejadian memilukan lainnya berlangsung di San Cristobal Cucho, terletak di negara bagian San Marcos. Seluruh anggota keluarga berjumlah 11 orang tewas. Hanya satu orang yang selamat. "Mereka terkubur longsoran tanah, kecuali seorang pemuda berusia 17 tahun yang berhasil diselamatkan," kata petugas pemadam kebakaran Ovidio Fuentes kepada radio lokal.
Selain meminta korban nyawa dan kerusakan rumah serta berbagai fasilitas publik, gempa juga menyebabkan sedikitnya 73 ribu orang hidup tanpa aliran listrik.
Presiden Perez memerintahkan 2.000 anggota pasukan militer segera mendistribusikan 16 ribu paket darurat untuk korban bencana serta melakukan penguburan massal.
"Kami meminta Presiden memperbaiki kondisi di rumah sakit," kata Ingrid Lopez, seorang nenek beusia 72 tahun, yang mengalami cedera kaki akibat tertimpa tembok. "Di sini (rumah sakit) tidak memiliki staf cukup."
Gunung api Fuego di Alotenango, Sacatepequez, Guatemala. REUTERS/Jorge Dan Lopez
Sumber: Tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar