Untuk mempercepat proses pemulihan pecandu narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengadopsi metode rehabilitasi menggunakan cara-cara kekeluargaan. Metode itu adalah therapy communities (TC) atau terapi komunitas.
Kepala BNN, Komisaris Jenderal Gories Mere, usai membuka World Conference of Therapeutic Communities XXV di Sanur, Denpasar, Selasa, 6 November 2012, menyatakan, metode itu adalah cara yang dianjurkan UNDCC dan PBB, khususnya untuk pecandu berat.
Metode ini mengedepankan cara hidup disiplin, teratur, serta penuh cinta kasih dalam keluarga. Pihaknya telah menerapkan metode itu dengan membuka dua tempat guna therapy communities, yakni, di Lido, Bogor, Jawa Barat, dan di Makassar. “Tempat-tempat lain akan menyusul, yang akan dibangun oleh negara," ujarnya.
Mengenai hasilnya, Gories mengatakan belum pernah ada penelitian secara khusus untuk itu. Namun, analisis dari kajian ilmu kedokteran dan psikologi menunjukkan peluang kesembuhan dengan metode itu cukup besar. Yang jelas, kata dia, potensi pecandu untuk kembali masuk dalam pusaran candu narkoba cukup besar, sehingga BNN memiliki program lanjutan usai rehabilitasi therapy communities.
Program pascarehabilitasi itu, menurut Gories, lebih ditujukan agar mereka memiliki keterlibatan dalam masalah sosial dan lingkungan. "Kami sudah terapkan di daerah Lampung Selatan. Untuk laut ada di Kepulauan Seribu. Kemudian di daerah Sulawesi Selatan juga ada di hutan, juga di kepulauan daerah Sulawesi Tenggara," katanya.
Ilustrasi narkoba
Sumber: Tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar