BAKTERI EMAS: Emas hasil metabolisme bakteri Cupriavidus metallidurans. (suaramerdeka.com/ Messagetoeagle)
Telah lama Emas menjadi penanda kekayaan seseorang. Bahkan, harga emas yang semakin menanjak membuat tak semua orang berkesempatan memilikinya. Karenanya, banyak ilmuan yang mencoba menciptakan cara lain untuk dapat membuat emas dari bahan lain, termasuk memanfaatkan bakteri limbah.
Sekelompok Ilmuwan dari universitas Michigan berhasil menciptakan emas dari limbah yang berbahaya bagi manusia. Mereka menggunakan bakteri Cupriavidus metallidurans untuk menciptakan butiran emas padat dari zat kimia gold chloride. Makhluk sangat kecil itu mampu mengubah zat beracun klorida emas untuk memproduksi gumpalan emas.
Cupriavidus metallidurans memanfaatkan limbah tersebut sebagai makanan mereka. hasilnya emas dihasilkan sebagai bahan yang tidak bakteri butuhkan dalam metabolisme mereka. Keberhasilan ini menandai terlahirnya alkimia modern, dimana ilmuwan mampu men-transmutasi suatu obyek dari obyek lain.
Namun para Ahli mengingatkan, pembuatan emas dengan metode ini kurang ekonomis pada skala besar. Penyebabnya adalah rasio limbah dan emas yang dihasilkan sanggat berbeda.
Keserakahan Manusia
Pencarian alkimia membidani kelahiran ilmu kimia modern, menjadi cikal bakal: bagaimana mengubah elemen biasa menjadi emas yang berharga. Melalui zat mitos yang disebut batu filosof (philosopher's stone), juga diyakini menjadi obat mujarab yang menyembuhkan penyakit dan memberi iming-iming kehidupan abadi.
Untuk tujuan yang pertama, saat ini para peneliti mengklaim menemukan bakteri yang mendekati dengan batu filosof yang sudah lama jadi incaran. Bakteri ini mampu mengubah sebuah senyawa kimia beracun yang ditemukan di alam, menjadi sebuah material padat, solid emas 24 karat.
"Ini adalah alkimia mikroba, mengubah emas dari sesuatu yang tidak bernilai, menjadi logam mulia padat yang berharga," kata Kazem Kashefi, assistant professor mikrobiologi dan genetika molekuler, seperti dimuat Daily Mail.
Tapi, jangan terlalu bersemangat dengan temuan ini. Sama sekali ini bukan penangkal harga emas yang makin meroket akhir-akhir ini. Meski kedengarannya menarik, biaya yang dibutuhkan untuk mereproduksi eksperimen mereka dalam skala yang lebih luas, luar biasa mahal.
Tak hanya itu, kesuksesan menciptakan emas menimbulkan banyak pertanyaan tentang dampak ekonomi dan sosial, etika yang berkaitan dengan ilmu dan rekayasa alam. Juga tentang akibatnya pada keserakahan manusia.
Sumber: Suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar